Secara garis besar, ada dua tipe penggunaan outdoor management
training. Yang pertama adalah untuk pengembangan kemampuan di bidang manajemen
dan kedua di bidang pengembangan diri (personal development).
Dalam penggunaan outbound training untuk perusahaan, team building
digunakan untuk merubah kebiasaan kerja dari pekerja yang sangat individual
menjadi kerja tim (team work), sehingga diperlukan adanya paradigma baru dalam menangani
pekerjaan. Pola kerja lama yang terkotak-kotak dengan masing-masing unit, kini
harus dibongkar dengan pendekatan lintas fungsi (crossfunctional organization).
Pendekatan lintas fungsi ini sangat diperlukan, karena menjadi perubahan yang
mendasar dalam pelaksanaan kegiatan dari kegiatan berorientasi tugas
(task-based) menjadi pekerjaan yang berorientasi proses (proces based).
Pergeseran orientasi ini telah meningkatkan efisiensi dan produktivitas di
dalam kegiatan organisasi. Untuk menangani sebuah proses, orang harus bekerja
sama (team work) dalam proses tersebut, mulai awal hingga akhir. Simulasi dalam
outbound training membantu peserta outbound untuk belajar menjalani proses
suatu kegiatan mulai awal hingga akhir dengan dipandu oleh seorang fasilitator.
Suatu team yang kompak harus memiliki visi dan misi yang sama. Visi
ini akan menjadi pengikat kepentingan bersama dari seluruh anggota team. Selain
itu, anggota tim harus mempunyai sikap saling tergantung (interdependence).
Setiap anggota harus melihat seluruh anggota teamnya dari sudut pandang yang
positif. Setiap anggota harus memiliki kesadaran bahwa hanya dengan
keterlibatan orang lainlah tujuan bersama akan tercapai. Selain itu, team harus
memiliki sinergi dalam kegiatannya. Sinergi ini terwujud dari adanya visi
bersama yang pencapaiannya dilakukan bersama dengan pola pikir dan pola
tindakan yang sama. Memang, keberhasilan simulasi outbound tergantung dari individu-individu peserta pelatihan
outbound tersebut. Apakah mereka bisa menerapkan simulasi outbound training
dalam kegiatan budaya kerja yang ada didalam sebuah perusahaan.
Team yang sinergik adalah team yang mampu menciptakan nilai tambah
yang tinggi dari perbedaan yang adadiantara anggota team tersebut. Anggota team
juga harus memiliki informasi yang baik dan lancar diantara sesama anggota
team. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan efisiensi team agar berkinerja
baik (high performance) maka perlu diusahakan agar diantara anggota team
tersebut dapat terjadi komunikasi yang lancar, baik komunikasi yang bersifat
formal, maupun komunikasi yang bersifat informal dan non formal.